Yoh 13 : 1-15
Sebelum menjelang hari Raya Paskah, Yesus tahu bahwa
saatnya akan tiba untuk beralih dari dunia kepada Bapa. Yesus tahun bahwa Bapa
telah mempercayakan segala sesuatu kepada-Nya, dan bahwa Ia telah datang dari
Allah dan akan kembali kepadanya. Yesus menanggalkan jubahnNya, lalu mengikat
sehelai kain pada pinggangNya. DituangkanNya
air ke dalam sebuah bejana dan Ia mulai membasuh kaki para MuridNya
serta menyusapnya dengan kain, yang teruikat pada pinggangNya.
Menjelang
pemilihan kepala daerah, para calon berusaha menjalin komunikasi
langsung dengan masyarakat. Mereka tampil sebagai pribadi yang terbuka, siap
menolong dan sungguh merakyat. Namun sikap itu menyurut dan hilang begitu
kedudukan diraih. Keterbukaan dan
pelayanan mereka sungguh pamrih.
Teladan yang diberikan Yesus dalam perjamuan Akhir
dengan membasuh kaki para murid sungguh model pemimpin yang melayani. Tuhan dan
Guru membasuh kaki para murid, hal yang tak ditemukan dalam hidup sehari-hari.
Namun Yesus melakukan itu untuk menunjukan, bahwa menjadi pemimpin dalam
persekutuan umat berani melayani dengan sepenuh hati. Bahasa Kasih adalah
pelayan. Kasih harus diterjemahkan secara kongkrit dalam rupa pelayanan.
Perayaan Kamis putih adalah perayaan Kerendahan hati
seorang pemimpin Iman. Sebagaimana Kristus telah merendahkan diriNya,
demikianlah setiap orang beriman dituntut untuk bersikap rendah hati. Pada
malam perjamuan terakhir, Yesus menekankan hal ini dengan membasuh kaki para
muridNya. Dia mengosongkan diriNya mengambil rupa seorang hamba dan menjadi
sama seperti manusia (Filipi 2 :7 ).
Namun sampai pada Simon Petrus berkata, ‘ Tuhan hendak
membasuh kaki saya?” Yesus menjawab, “ Apa yang kuperbuat saat ini engkau belum
mengerti maknanya, kelak akan kaupahami.” Kata Petrus kepadaNya,” Tak pernah
Tuhan bolen membasuh kaki saya.” Tetapi
Yesus menjawab,” Kalau Aku tidak membasuh kakimu, engkau tidak lagi menjadi
muridKu.” Lalu Petrus berkata, “ Kalau
begitu Tuahn, jangan hanya kaki saya, tetapi basuhlah juga tangan dan kepala
saya,” Kata Yesus kepadanya, siapa yang sudah mandi, sudah bersih seluruhnya,
ia tinggal membasuh kaki saja. Kamu sudah bersih tetapi tidak semua. Yesus tahu
siapa yang akan menyerahkanNya, sebab Ia berkata,” Tidak semua kamu bersih.
Yesus memberi perintah, Aku membasuh kakimu, Aku yang
adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib salim membasuh kakimu, sebab Aku
telah memberi suatu teladan kepada kamu,
suapaya kamu berbuat sama seperti yang telah kuperbuat kepadamu. Dima
ada pelayan kasih disananada Tuhan. Kerendahan hati adalah modal utama untuk
dapat melayani tanpa pamrih. Dan pelayanan tanpa pamrih membuat orang tidak terikat
pada apapun, karena semua dibuat demi keagungan nama Yesus Kristus.
( Yoh 13:1-15
) Sementara itu sebelum hari raya Paskah
mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini
kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah
sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah
membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati
Dia. Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan
bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. Lalu bangunlah Yesus dan
menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada
pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai
membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada
pinggang-Nya itu.
Maka
sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau
hendak membasuh kakiku?" Jawab
Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi
engkau akan mengertinya kelak." Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak
akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau
Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku." Kata
Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga
tangan dan kepalaku!" Kata Yesus
kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi
selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah
bersih, hanya tidak semua." Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan
Dia.
Karena itu
Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih." Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia
mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada
mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut
Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi
jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun
wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada
kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
JK
Lejab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar