Jumat, 17 April 2020

PASKAH MENGUBAH KITA UNTUK BERSAKSI


Kis 4:13-21 & Mrk 16:9-15
Para murid masih berkabung dan menangis. Oleh sebab itu, berita sukacita atas kebangkitan Tuhan tidak mudah mereka percaya. Mereka bisa mendengarkan cerita Maria Magdalena, akan tetapi tidak menerima kesaksiannya. Mereka juga tidak percaya pada kesaksian dua orang murid yang mengadakan perjalanan ke Emaus dan telah mengalami perjumpaan dengan Tuhan.
 
Ketidakpercayaan dan kedegilan hati ini baru bisa berubah ketika Yesus sendiri menampakkan diri kepada mereka. Persisi seperti Maria Magdalena dan kedua murid ke Emaus. Mereka menjadi percaya setelah Tuhan menampakkan diri kepada mereka. Demikianlah kepada kesebelas murid-Nya. Dengan penampakkan-Nya, Yesus membuat mereka bangkit dari keterpurukan mereka. Para murid mengalami sukacita sebagaimana yang telah dialami Maria Magdalena dan kedua murid ke Emaus. Dalam situasi dan pengalaman sukacita para murid itulah, Yesus secara otoritatif memberikan perintah kepada mereka: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk”. 


Menjadi terang di sini bahwa perubahan situasi para murid memang menjadi tuntutan penting karena berkaitan dengan semangat dan komitmen mereka untuk menjalankan tugas perutusan yang diberikan Yesus. Perubahan itu tidak bisa tidak bersifat hakiki. Dan benar adanya. Hidup para murid Yesus pasca penampakkan Tuhan menunjukkan bahwa perubahan yang mereka alami itu adalah perubahan yang hakiki.
 
Yohanes dan Petrus menunjukkan bahwa pengalaman akan kebangkitan Tuhan itu telah menjiwai hidup mereka sepenuhnya sehingga mereka tidak takut dalam menjalankan tugas perutusan mereka. Jelas terlihat. Pada saat sebelum penampakan Tuhan, mereka tinggal dalam ketakutan terhadap orang Yahudi dan para pemimpin agama Yahudi. Mereka takut ditangkap, dianiaya dan dibunuh. Namun setelah mengalami perjumpaan dengan Tuhan yang bangkit mereka begitu berani dan kokoh berdiri di hadapan pengadilan agama. Mereka tidak takut siapapun, kecuali kepada Allah.

Sebaliknya, dengan gagah perkasa keduanya memberi kesaksian tentang Kristus yang bangkit. Biar pun tekanan demi tekanan diberikan agar keduanya tidak lagi berbicara kepada orang dalam nama Yesus, namun nyatanya hal itu tidak pernah bisa mematikan semangat mereka. Semangat mereka menjadi semakin berkobar-kobar untuk bersaksi. Mereka memilih untuk taat kepada Allah daripada taat kepada manusia, yakni kepada para pemimpin agama Yahudi yang penuh dengan tipu muslihat dan kejahatan. Dengan jelas mereka berkata kepada pemimpin-pemimpin agama itu: “Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar". Sungguh heroik para murid Yesus. Inilah hidup baru para murid pasca Tuhan menampakkan diri.


Sebagaimana para murid mengalami perubahan hidup yang mendasar karena kebangkitan Tuhan dan telah membawa mereka kepada penunaian tugas misi dengan penuh semangat dan gagah perkasa, demikialah kita yang oleh iman akan Kristus telah mengambil bagian dalam persekutuan murid Kristus. Paskah mesti membawa perubahan berarti dalam hidup iman dan tugas perutusan kita. Apabila paskah yang kita rayakan sungguh mempertemukan kita dengan Dia yang bangkit, maka pastilah kita akan diubah oleh Dia yang berkuasa mengubah hidup kita. Perubahan itu membuat kita menjadi aktif dan partisipatif dalam tugas mesioner Gereja, yakni membawa kabar sukacita kebangkitan Tuhan kepada semua orang.

Mengabarkan sukacita paskah Tuhan berarti menghadirkan Tuhan bagi orang lain. Dengan itu mereka pun dapat diubah Tuhan dari situasi hidup mereka. Kita dapat memaknai tugas perutusan kita itu dengan hal-hal dapat kita lakukan. Ke tempat di mana ada pertikaian dan kekacauan kita hadir untuk membawa perdamaian dan kerukunan; ke tempat  di mana ada kebencian dan tidak ada pengampunan kita hadir  membawa pengampunan dan rekonsiliasi; ke tempat di mana yang ada adalah keputusasaan maka kita hadir untuk membangkitkan harapan dan meneguhkan; ke tempat  di mana ada kecemasan dan ketakutan kita hadir untuk membawa kekuatan; ke tempat di mana ada tipu muslihat dan kepalsuan kita hadir untuk membawa ketulusan hati; ke tempat di mana ada kesesatan kita hadir untuk membawa kepastian dan kebenaran; ke tempat di mana ada  kesedihan kita hadir untuk membawa  kegembiraan; ke tempat di mana ada kegelapan kita hadir sebagai obor yang membawa terang. Itulah caranya kita menghadirkan Tuhan yang bangkit bagi orang lain.

Kita pasti akan berhadapan dengan tantangan dan kesulitan dalam mewartakan kabar sukacita Tuhan, akan tetapi kita yakin dan percaya bahwa Tuhan membuat kita teguh berdiri dalam komitmen iman kita. Dan Dia sendirilah yang akan menyelesaikan pekerjaan-Nya yang telah Ia mulai dalam diri kita serta mendatangkan hasilnya menggembirakan.

Apol Ado Wuwur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar