Minggu, 05 April 2020

BIARKANLAH DIA MELAKUKAN UNTUK MENGINGAT HARI KEMATIANKU


( Yoh 12 : 1-11 )
Nabi Yesaya berbicara tentang hamba Allah yang diurapi Roh Kudus dan diutus untuk menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Hukum itu adalah cinta kasih, hukum yang merangkum seluruh kitab Taurad dan Nubuat para Nabi. Berhadapan dengan kelemahan manusia atau orang-orang berdosa yang melanggar hukum Tuhan, masih ada belas kasih dan pengampunan. Tetapi tidak berarti Dia menghapus hukum dan aturan seperti yang dikatakan Nabi Yesaya, “ Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya,  tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Dia sendiri tidak menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai sampai ia menegakan hukum di bumi” ( Yes 42: 3 ).

Kebiasaan hidup kita di tengan keluarga, disaat kita duduk makan bersama, orang tua selalu mengingatkan untuk meluangkan waktu untuk bekerja. Orang tua mengharapkan agar kita memanfaatkan waktu dengan baik denganmembagi waktu bermain. Anak-anak diingatkan untuk mengisi waktu untuk bekerja dan membantu pekerjaan orang tua. Itulah harapan dari orang tua kepada anak-anaknya untuk melatih diri dalam bekerja agar kelak nanti tidak terpergantung pada orang lain. 

Anak-anak diharapkan saatnya nanti dapat mandiri. Dimanapun kamu berada usahakanlah mempunyai keluarga yang dapat menegurmu dengan terus terang dan menerimamu dengan tangan terbuka. Keluarga yang mengasihimu tidak akan segan menegurmu tetapi juga tidak akan membiarkanmu menderita sendirian apa bila tingkah dan perilakumu tidak baik dalam hidupmu. 

Orang tua kadang berpesan jika suatu saat kamu berada di tempat yang jauh dari orang tua berbuatlah sebaik mungkin. Jangan membuat susah orang,  yang kamu numpang atau tinggal. Lakukan hal yang baik agar orang tidak mengusir kamu keluar dari rumah mereka. Namun sebaliknya, saat kamu hendak keluar dari rumah orang yang kamu tinggal, tetapi tuan rumah mengatakan biarlah kita disini bersama karena masih ada tempat untuk di tempati. Ini berarti ada hal yang baik yang ada pada kita.  Gunakanlah kepercayaan itu dengan baik maka jalan hidupmu kedepannya akan terbuka. Karena apa yang kamu lakukan tidak berarti apa-apa namun, kamu telah memenangkan perkara kcil itu.

Dalam bacaan ini ada banyak cara untuk mengungkapkan cinta. Di Betania Yesus dijamu oleh Lasarus dan kedua saudarinya. Lasarus yang telah dibangkitakan Yesus dari kematian mendampingi Yesus untuk duduk makan. Seperti biasa Marta sibuk melayani Tuhan. Sementara itu Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal, meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya. Tindakan ini diprotes oleh Yudas Iskariot. Alasannya terdengar mulia namun sebetulnya palsu. Lebih baik minyak narwastu yang mahal ini dijual dan uangnya digunakan untuk menolong orang miskin. Yudas Iskariot menyatakan itu bukan karena dia peduli pada orang miskin, melainkan karena dia melihat peluang untuk korupsi.

Antara Yesus dan keluarga Lasarus tidak ada pertalian darah, Tetapi Yesus senantiasa menyempatkan diri disaat-saat menjelang Paskah di Yerusalem. Yesus hadir ditengah keluarga ini, secara manusiawi Yesus membutuhkan peneguhan untuk menghadapi saat-saat yang menentukan dalam karya-Nya. Keluarga Lasarus adalah tempat yang tepat. Harapan itu sebagaimana yang ditunjukan oleh Maria. Dedikasi Maria adalah wujud dukungan tersebut. Maria memberikan penghormatan yang indah kepada Yesus sebelum kematian-Nya.

Sikap Yesus terhadap Yudas Iskariot mencerminkan ruang tersebut. Walaupun berbicara tentang perhatian kepada kaum miskin, Yudas memakai pendekatan hukum dan peraturan belaka, sedangkan Yesus menekankan perhatian Maria, saudari Lasarus, sebagai wujud cinta.  Mengapa orang terusik oleh hukum dan kebaikan ? Karena itu mengingatkan kita akan kerapuhan manusia. Kita tidak mampu untuk hidup dengan baik dan benar di mata Tuhan dan manusia.
Apa yang dapat kita lakukan untuk menjadikan keluarga kita menjadi keluarga Betania. Hendaknya Betania dibentuk dari Keluarga-keluarga Kristiani bagi setiap orang yang membutuhkan. Biarlah setiap orang yang datang ketempat kita menemukan kegembiraan, kedamaian, sukacita dan peneguhan. 

Dengan adanya wabah virus corona (  covid 19 ) yang melada dunia dan memutuskan tali persaudaraan sementara yakani persatuan dalam kekeluargaan dia jauhkan, tidak boleh bersalaman.
Semboyan lama yang tak asin bagi kita di Indonesia yakni bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Virus corona telah mematahkan semboyan ini dimana bercearia kita dapat hidup, bersatu kita akan mati.  Ini adalah hal yang baik bagi kita untuk merenungkan, mendekatkan diri pada Tuhan apa yang telah kita lakukan di dunia ini. Teruslah berjuan dalam menhadapi semua ini Paskah Tuhan akan selalu ada dalam keluarga dan hati kita yang dengan tulus menerima Tuhan walau tak dapat menyambutanya di dalam pesta Paskah tahun 2020 ini.

Yoh 12:1- 11 )  Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.  Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.  Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.  Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:  "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"   

Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.   Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.  Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu."  Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati.  Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga,  sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.
JK Lejab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar