( Yoh 12 : 1-11 )
Nabi Yesaya berbicara tentang hamba
Allah yang diurapi Roh Kudus dan diutus untuk menyatakan hukum kepada
bangsa-bangsa. Hukum itu adalah cinta kasih, hukum yang merangkum seluruh kitab
Taurad dan Nubuat para Nabi. Berhadapan dengan kelemahan manusia atau
orang-orang berdosa yang melanggar hukum Tuhan, masih ada belas kasih dan
pengampunan. Tetapi tidak berarti Dia menghapus hukum dan aturan seperti yang
dikatakan Nabi Yesaya, “ Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya dan
sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.
Dia sendiri tidak menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai sampai ia
menegakan hukum di bumi” (
Yes 42: 3 ).
Kebiasaan hidup kita di tengan
keluarga, disaat kita duduk makan bersama, orang tua selalu mengingatkan untuk
meluangkan waktu untuk bekerja. Orang tua mengharapkan agar kita memanfaatkan
waktu dengan baik denganmembagi waktu bermain. Anak-anak diingatkan untuk
mengisi waktu untuk bekerja dan membantu pekerjaan orang tua. Itulah harapan
dari orang tua kepada anak-anaknya untuk melatih diri dalam bekerja agar kelak nanti
tidak terpergantung pada orang lain.
Anak-anak diharapkan saatnya nanti
dapat mandiri. Dimanapun kamu berada usahakanlah mempunyai keluarga yang dapat
menegurmu dengan terus terang dan menerimamu dengan tangan terbuka. Keluarga
yang mengasihimu tidak akan segan menegurmu tetapi juga tidak akan membiarkanmu
menderita sendirian apa bila tingkah dan perilakumu tidak baik dalam hidupmu.
Orang tua kadang berpesan jika suatu
saat kamu berada di tempat yang jauh dari orang tua berbuatlah sebaik mungkin.
Jangan membuat susah orang, yang kamu
numpang atau tinggal. Lakukan hal yang baik agar orang tidak mengusir kamu
keluar dari rumah mereka. Namun sebaliknya, saat kamu hendak keluar dari rumah orang
yang kamu tinggal, tetapi tuan rumah mengatakan biarlah kita disini bersama
karena masih ada tempat untuk di tempati. Ini berarti ada hal yang baik yang ada
pada kita. Gunakanlah kepercayaan itu
dengan baik maka jalan hidupmu kedepannya akan terbuka. Karena apa yang kamu
lakukan tidak berarti apa-apa namun, kamu telah memenangkan perkara kcil itu.
Dalam bacaan ini ada banyak cara
untuk mengungkapkan cinta. Di Betania Yesus dijamu oleh Lasarus dan kedua
saudarinya. Lasarus yang telah dibangkitakan Yesus dari kematian mendampingi
Yesus untuk duduk makan. Seperti biasa Marta sibuk melayani Tuhan. Sementara
itu Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal, meminyaki
kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya. Tindakan ini diprotes oleh Yudas
Iskariot. Alasannya terdengar mulia namun sebetulnya palsu. Lebih baik minyak
narwastu yang mahal ini dijual dan uangnya digunakan untuk menolong orang
miskin. Yudas Iskariot menyatakan itu bukan karena dia peduli pada orang
miskin, melainkan karena dia melihat peluang untuk korupsi.
Antara Yesus dan keluarga Lasarus
tidak ada pertalian darah, Tetapi Yesus senantiasa menyempatkan diri
disaat-saat menjelang Paskah di Yerusalem. Yesus hadir ditengah keluarga ini,
secara manusiawi Yesus membutuhkan peneguhan untuk menghadapi saat-saat yang
menentukan dalam karya-Nya. Keluarga Lasarus adalah tempat yang tepat. Harapan
itu sebagaimana yang ditunjukan oleh Maria. Dedikasi Maria adalah wujud dukungan
tersebut. Maria memberikan penghormatan yang indah kepada Yesus sebelum
kematian-Nya.
Sikap Yesus terhadap Yudas Iskariot
mencerminkan ruang tersebut. Walaupun berbicara tentang perhatian kepada kaum
miskin, Yudas memakai pendekatan hukum dan peraturan belaka, sedangkan Yesus
menekankan perhatian Maria, saudari Lasarus, sebagai wujud cinta. Mengapa orang terusik oleh hukum dan kebaikan
? Karena itu mengingatkan kita akan kerapuhan manusia. Kita tidak mampu untuk
hidup dengan baik dan benar di mata Tuhan dan manusia.
Apa yang dapat kita lakukan untuk
menjadikan keluarga kita menjadi keluarga Betania. Hendaknya Betania dibentuk
dari Keluarga-keluarga Kristiani bagi setiap orang yang membutuhkan. Biarlah
setiap orang yang datang ketempat kita menemukan kegembiraan, kedamaian,
sukacita dan peneguhan.
Dengan adanya wabah virus corona ( covid 19 ) yang melada dunia dan memutuskan
tali persaudaraan sementara yakani persatuan dalam kekeluargaan dia jauhkan,
tidak boleh bersalaman.
Semboyan lama yang tak asin bagi kita
di Indonesia yakni bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Virus corona telah
mematahkan semboyan ini dimana bercearia kita dapat hidup, bersatu kita akan mati.
Ini adalah hal yang baik bagi kita untuk
merenungkan, mendekatkan diri pada Tuhan apa yang telah kita lakukan di dunia
ini. Teruslah berjuan dalam menhadapi semua ini Paskah Tuhan akan selalu ada
dalam keluarga dan hati kita yang dengan tulus menerima Tuhan walau tak dapat
menyambutanya di dalam pesta Paskah tahun 2020 ini.
Yoh 12:1- 11 ) Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke
Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan
Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah
Lazarus. Maka Maria mengambil setengah
kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan
menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari
murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual
tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"
Hal itu dikatakannya bukan karena
ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang
pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Maka
kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari
penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin
selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu." Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa
Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga
untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati. Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk
membunuh Lazarus juga, sebab karena dia
banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.
JK Lejab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar