Pertengkaran diantara orang-orang
Yahudi semakin meningkat di kota Yerusalem. Di Bait Allah mereka mendesak Dia
untuk membuat pernyataan tegas apakah Dia adalah Mesias ( Yoh 10:24 ) "Berapa
lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau
Mesias, katakanlah terus terang kepada kami." Yesus sudah menjawab bahwa
Dia sudah menyatakannya tetap mereka
tidak percaya. Kata Yesus kepada mereka,; “Tidakkah ada tertulis dalam Kitab
Tauratmu, “ Aku telah berfirman : Kamu adalah Allah ?” Padahal dalam Kitab Suci
tidak dibatalkan.
Nabi Yeremia menegaskan, “ Aku
mendengarkan bisikan banyak orang; “ Kegetaran datang dari segala jurus! Adukan
dia ! Kita mau mengadukan dia! “ Semua orang sahabat sahabat karibku apakah aku
tersandung jatuh. Tetapi Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab
itu orang-orang yang mengejar aku akan tersandung jatuh dan mereka tidak dapat
berbuat apa-apa. Pujilah Tuhan, sebab ia telah melepaskan nyawa orang miskin
dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.
Semua ini telah dinyatakan bahkan Yesus menjawab bahwa Dia sudah
menyatakan tetapi mereka tidak percaya. Yesus menegaskan bahwa Dia dan Bapa
adalah satu. Orang Yahudi menangkap pernyataan Yesus ini sebagai sebuah hujatan
terhadap Allah. Pelakunya layaknya dikenai hukuman mati. Dalam kitab Imamat 24:16 tertulis Siapa yang
menghujat nama Tuhan, pastilah ia dihukum mati dan dilempari dengan batu oleh
seluruh Jemah itu. Baik orang asing maupun orang Israel asli, bila itu menghujat nama Tuhan, haruslah
dihukum mati”.
Maka mereka mengambil batu untuk
melempari Yesus. Sekali lagi Yesus luput dari tangan mereka. Dia pergi
keseberang Yordan, ketempat Yohanes Pembabtis dahulu, dan tinggal disitu. Sikap
orang-orang Yahudi di yerusalem terhadap Yesus sudah diwarnai dengan kebencian.
Kebencian ini membuat mereka menutup mata terhadap perbuatan-perbuatan baik
yang dilakukan-Nya. Mereka mengatakan: “bukan karena suatu pekerjaan baik maka
kami akan melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dank arena Engkau,
sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah.” Pada
titik ini, menjadi jelas bahwa vonis social sudah dijatuhkan. Yesus dinilai
bersalah karena melakukan tindakan “ penodaan agama “ dan layak dihukum mati.
Mereka tinggal menggu datangnya kesempatan untuk mengeksekusi vonis itu.
Dengan adanya siatuasi dewasa saat
ini sering sering kali kita bertindak tanpa berpikir yang lebih jernih dan
mendalam dalam mengambil keputusan. Sikap dan tindakan yang harus kita ambil
adalah menghadapi suatu masalah itu dengan tenang dan berpikir positih apapun
masalah yang ada saat itu. Jika kita mengikuti
keinginan diri sendiri tanpa berpikir positif maka akan berdampak buruk dan
menimbulkan korban bagi banyak orang.
Dengan membuka diri kepada Tuhan
dalam segala tindakan dengan penuh cinta kasih maka, apapun itu masalahnya,
baik itu maslah yang berat maupun masalah yang ringan tentu semua itu akan
diselesaikan dengan baik dan bijaksana tanpa mengorbankan orang lain. Ini yang
diharapkan oleh Yesus sendiri dalam sikap dan perbuatan kita dalam menghadapi
situasi hidup kita di dunia ini.
(Yoh 10:31-42 ) Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu
untuk melempari Yesus. Kata Yesus kepada mereka: "Banyak
pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan
manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?" Jawab
orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau
melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau,
sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah. Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada
tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah? Jikalau mereka, kepada siapa irman itu
disampaikan, disebut allah -- sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan masihkah kamu berkata kepada Dia yang
dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat
Allah!
Karena Aku telah berkata: Aku
Anak Allah? Jikalau Aku tidak melakukan
pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku, tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu
tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya
kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam
Bapa." Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia luput dari
tangan mereka. Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes
membaptis dahulu, lalu Ia tinggal di situ. Dan banyak orang datang kepada-Nya dan
berkata: "Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang
pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar." Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.
JK Lejab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar