Jumat, 03 April 2020

TUHAN YANG MENJADIKAN BUMI DAN KEKUATANNYA


Pertengkaran diantara orang-orang Yahudi semakin meningkat di kota Yerusalem. Di Bait Allah mereka mendesak Dia untuk membuat pernyataan tegas apakah Dia adalah Mesias ( Yoh 10:24 ) "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami." Yesus sudah menjawab bahwa Dia sudah menyatakannya tetap  mereka tidak percaya. Kata Yesus kepada mereka,; “Tidakkah ada tertulis dalam Kitab Tauratmu, “ Aku telah berfirman : Kamu adalah Allah ?” Padahal dalam Kitab Suci tidak dibatalkan.


Nabi Yeremia menegaskan, “ Aku mendengarkan bisikan banyak orang; “ Kegetaran datang dari segala jurus! Adukan dia ! Kita mau mengadukan dia! “ Semua orang sahabat sahabat karibku apakah aku tersandung jatuh. Tetapi Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku akan tersandung jatuh dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Pujilah Tuhan, sebab ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.

Semua ini telah dinyatakan  bahkan Yesus menjawab bahwa Dia sudah menyatakan tetapi mereka tidak percaya. Yesus menegaskan bahwa Dia dan Bapa adalah satu. Orang Yahudi menangkap pernyataan Yesus ini sebagai sebuah hujatan terhadap Allah. Pelakunya layaknya dikenai hukuman mati.  Dalam kitab Imamat 24:16 tertulis Siapa yang menghujat nama Tuhan, pastilah ia dihukum mati dan dilempari dengan batu oleh seluruh Jemah itu. Baik orang asing maupun orang Israel asli,  bila itu menghujat nama Tuhan, haruslah dihukum mati”.

Maka mereka mengambil batu untuk melempari Yesus. Sekali lagi Yesus luput dari tangan mereka. Dia pergi keseberang Yordan, ketempat Yohanes Pembabtis dahulu, dan tinggal disitu. Sikap orang-orang Yahudi di yerusalem terhadap Yesus sudah diwarnai dengan kebencian. Kebencian ini membuat mereka menutup mata terhadap perbuatan-perbuatan baik yang dilakukan-Nya. Mereka mengatakan: “bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami akan melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dank arena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah.” Pada titik ini, menjadi jelas bahwa vonis social sudah dijatuhkan. Yesus dinilai bersalah karena melakukan tindakan “ penodaan agama “ dan layak dihukum mati. Mereka tinggal menggu datangnya kesempatan untuk mengeksekusi vonis itu.

Dengan adanya siatuasi dewasa saat ini sering sering kali kita bertindak tanpa berpikir yang lebih jernih dan mendalam dalam mengambil keputusan. Sikap dan tindakan yang harus kita ambil adalah menghadapi suatu masalah itu dengan tenang dan berpikir positih apapun masalah yang ada saat itu.  Jika kita mengikuti keinginan diri sendiri tanpa berpikir positif maka akan berdampak buruk dan menimbulkan korban bagi banyak orang.

Dengan membuka diri kepada Tuhan dalam segala tindakan dengan penuh cinta kasih maka, apapun itu masalahnya, baik itu maslah yang berat maupun masalah yang ringan tentu semua itu akan diselesaikan dengan baik dan bijaksana tanpa mengorbankan orang lain. Ini yang diharapkan oleh Yesus sendiri dalam sikap dan perbuatan kita dalam menghadapi situasi hidup kita di dunia ini.

 (Yoh 10:31-42 )  Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.   Kata Yesus kepada mereka: "Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?" Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah.  Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah?  Jikalau mereka, kepada siapa irman itu disampaikan, disebut allah -- sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan  masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah!

Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?  Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku,  tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa." Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka. Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu Ia tinggal di situ.  Dan banyak orang datang kepada-Nya dan berkata: "Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar."  Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.

JK Lejab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar