Jumat, 07 Februari 2020

JADIKANLAH SEMUA BANGSA MENJADI MURIDKU


YESUS MENGUTUS MURID-MURID-NYA (Mrk : 6:7-13)

“ Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalannan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan boleh memakai alas kaki,  tetapi jangan memakai dua baju.  Katanya selanjut kepada mereka, “Kalau disuatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah disitu sampai kamu berangkat dari tempat itu. Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu,  keluarlah dari situ dan kebaslah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka. Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.”



Kita sebagai manusia selalu hidup bersama dengan orang lain disekitar kita. Hubungan yang kita bangun membentuk relasi saling membutuhkan atau saling bergantung. Dengan demikian kehadiran berdampak positif bagi sesama dan membawa dampak penyembuhan bagi sesame di sekitar kita.
Bacaan kitab suci ini menceritakan  bagaimana Yesus mengutus kedua belas muridNya. Ia mengutus mereka pergi berdua-dua. Yesus rupanya menyadari aspek “Kesaling-kebergantungan” manusia sehingga sehingga Ia mengutus mereka berpasangan. Hal ini mau menegaskan bahwa tugas perutusan itu bukan tugas pribadi  melainkan tugas komunitas Iman yang membawa keselamatan.   Para rasul perlu menyadari bahwa tugas ini sangat penting untuk disampaikan ke tengah umat manusia di seluruh dunia yang diberikan bukan kesaksian pribadi atau kekuatan pribadi.  Mengapa perlu kesadaran hidup itu mulai dari kebersamaan dalam komunitas. 

Apa bila dalam suatu komunitas kecil “berdua-dua” sudah terjadi kerjasama yang baik  dan persaudaraan yang baik maka tugas pewartaan Kabar Gembira akan sangat berarti dan bermakna karena muncul dari dalam suatu komunitas yang hidup. Kita tidak dapat menyeruhkan persaudaraan yang baik jika komunitas keluarga, biara, paroki dan komunitas-komunitas yang bercekcokan dan penuh persaingan yang tidak sehat. Karya pewartaan akan terasa hambar jika hidup bersama tidak mencerminkan nilai-nilai yang telah disampaikan oleh Tuhan Yesus sendiri atau yang sudah tercatat dalam Injil.



Kehadiran kita di tengah masyarakat harus membawa dampak positif bagi bagi sesama karena Yesus mengutus para rasul termasuk kita untuk membawa kesembuhan bagi sesama. Kita pengikut Kristus adalah orang-orang yang dibabtis adalah sebuah perutusan Kapan dan dimana pun berada, kita perlu diingat bahwa kita sedang diutus. Kita diutus untuk membawapersatuan kesembuhan bagi sesama. Maka kita harus meninggalkan ikatan.ikatan duniawi dan harapan-harapan palsu yang membuat kita tidak membawa persatuan tetapi perpecahan, tidak membawa kesembuhan tetapi membawa rasa sakit bagi sesama.
https://penerang1.blogspot.com

Apakah aku sadar bahwa aku adalah bagian dari Perutusan Yesus di dunia ini ?  Jika kita benar menyadari diri kita sebagai bagian dari perutusan maka upaya harus terus kita lakukan dalam segala hal hidup. Kesulitan hidup seberat apapun hendaknya tidak menjauhkan kita dari Tuhan. Kita percaya dan yakin untuk mengandalkan Tuhan  dalam segala perutusan kita. Dengan demikian segala kelemahan dan kekurangan yang ada pada diri kita tentu Karya Tuhan akan hadir dalam perutusan untuk membantu kita dalam karyanya yang agung ini. Namun segala upaya yang kita lakukan dalam Perutusan dengan mengandalkan kemampuan yang ada dalam diri kita, maka semuanya itu  tidak akan berhasil dengan baik.

Apakah kehadiranku dalam perutusan ini selalu membawa persatuan dan kesembuhan bagi umat ? Sebagai umat beriman kita harus bersikap positif dalam segala hal yang mencerminkan pewartaan dengan mengandalkan Yesus. Dalam menolong sesama yang sakit kita harus mengandalkan Tuhan sebagai cermin akan kebesar allah yang berkarya dalam diri kita, namun jika mengandalkan kekuatan tentu ttidak mencerminkan perutusan yang diharapkan Yesus itu sendiri.***JK Lejab***



Tidak ada komentar:

Posting Komentar