Kemudian Yesus meninggalkan
pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di
tengah-tengah daerah Dekapolis. Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang
tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya
atas orang itu. Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga
mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah
dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik
nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah!
Maka terbukalah telinga orang
itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata
dengan baik. Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan
menceriterakannya kepada siapa pun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka,
makin luas mereka memberitakannya.
Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan
segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya
berkata-kata." Mrk 7:31-37
Dalam
tradisi Gereja Katolik setiap tanggal 14 Februari di peringati sebagai hari
raya Santo Valentin atau bias di sebut hari kasih sayang. Kaisar Romawi,
Calaudius II, melarang prajuritnya untuk menikah demi membangu sebuah tentara
yang kuat. Ia percaya bahwa dengan aturan seperti ini para pria di Romawi untuk
bergabung dengan tentara. Jika ada ikat keluarga
antara suami dan istri tentu kekuatan tentara akan menjadi lemah. Demi mengatasi
masalah ini, Kaisar Claudius II, melarang segala bentuk pernikahan serta
pertunangan di Roma. Ada seorang yang berani menentang Kaisar caudius II, yakni
Pastor Valentinus. Pastor Valentinus menentang dekrit kerajaan yang dikeluarkan
Kasar Claudius II yang sangat tidak adil dan tidak berperikemanusiaan. Sehingga
dengan diam-diam Pastor Valentinus memberikan pasangan untuk menikah secara
diam-diam.
Ketika
aksi Pastor Valentinus terbongkar, Kaisar Claudius II, memerintahkan agar
segera di tangkap dan di jatuhi hukuman mati. Di dalam penjara Pastor
Valentinus tidak berbicara banyak kepada siapapun. Ia dia membisu dan dan
menyendiri namun menghibur semua orang di dalam penjara dengan membuat sebuah
bentuk hati dari kertas. Bentuk hati ini ia pegang dan di dekapkan di dada saat
mengunjungi dan menemani semua orang di dalam penjara. Ia melawan ketidak
adilan dengan cara diam membisu , dengan hati ia berbicara kepada semua orang
untuk selalu berbuat dengan setulus hati dan penuh kasih sayang. Dalam sejarah
gereja Katolik Pastor Valentinus di eksekusi pada tanggal 14 Februari 278. Sore
hari sebelum di hukum mati ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil dengan
dibubuhi tulisan “ dari Valentinus.
Pastor
Valentinus meninggalkan sepucuk surat perpisahan kepada anak perempuan dari
sipir penjara, yang menjadi temannya selama dihukum.
Dalam
cerita dihubungkan hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantic adalah pada
pertengahan yakni abad 14 di inggris dan Prancis, di mana dipercayai bahwa 14
Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini
di tulis pada karya sastrawan Inggris pertengahan ternama Geoffrey Chaucer pada
abad ke 14. Ia menulis di cerita Parlement of Foules ( Percakapan
Burung-Burung)
Pada
saman ini bagi para pencinta sudah lasim untuk bertukaran catatan pada hari ini
dengan memanggil pasangan mereka “Valentine”. Sebuah kartu Valentine yang
berasal dari abad ke 14 konon merupakan bagian koleksi pernaskahan British
Library di London.
Dari
kisah hidup Santu Valentin dapat kita mengambil hikmah dalam hidup untuk hidup
saling mengasihi satu sama lain dengan penuh kasih sayang.
Dalam bacaan Injil hari ini orang membawa
kepada Yesus, seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya
Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Yesus menengadah ke langit dan berkata
“efata” artinya terbukalah, maka seketika terbukalah telinganya orang itu dan
terlepaslah lidahnya. Ia memuliakan
Tuhan dalam ucapan syukur dan memuliakan Allah. Yesus melarang agar peristiwa
itu jangan di ceritakan namun semakin dilarang kabar gembira itu semakin
menyebar luas di tengah umat.
Begitu pun
Pastor Valentinus dengan caranya sendiri menyebarkan kasih sayang hanya dengan
sebuah kertas bergambar hati untuk menghibur umatnya di dalam penjara.
Layanilah sesamamu dengan penuh kasih saying. Selamat merayakan hari Kasih
Sayang, Tuhan memberkati
JK Lejab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar