Kamis, 13 Februari 2020

HARI KASIH SAYANG DARI VALENTINE



Mrk 7:31-37
Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: "Efata!", artinya: Terbukalah!  
https://penerang1.blogspot.com
Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapa pun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya.  Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata." Mrk 7:31-37

Dalam tradisi Gereja Katolik setiap tanggal 14 Februari di peringati sebagai hari raya Santo Valentin atau bias di sebut hari kasih sayang. Kaisar Romawi, Calaudius II, melarang prajuritnya untuk menikah demi membangu sebuah tentara yang kuat. Ia percaya bahwa dengan aturan seperti ini para pria di Romawi untuk bergabung dengan tentara.  Jika ada ikat keluarga antara suami dan istri tentu kekuatan tentara akan menjadi lemah. Demi mengatasi masalah ini, Kaisar Claudius II, melarang segala bentuk pernikahan serta pertunangan di Roma. Ada seorang yang berani menentang Kaisar caudius II, yakni Pastor Valentinus. Pastor Valentinus menentang dekrit kerajaan yang dikeluarkan Kasar Claudius II yang sangat tidak adil dan tidak berperikemanusiaan. Sehingga dengan diam-diam Pastor Valentinus memberikan pasangan untuk menikah secara diam-diam.

https://penerang1.blogspot.com/2020/01/yesus-akan-menyembuhkan-kita.html

Ketika aksi Pastor Valentinus terbongkar, Kaisar Claudius II, memerintahkan agar segera di tangkap dan di jatuhi hukuman mati. Di dalam penjara Pastor Valentinus tidak berbicara banyak kepada siapapun. Ia dia membisu dan dan menyendiri namun menghibur semua orang di dalam penjara dengan membuat sebuah bentuk hati dari kertas. Bentuk hati ini ia pegang dan di dekapkan di dada saat mengunjungi dan menemani semua orang di dalam penjara. Ia melawan ketidak adilan dengan cara diam membisu , dengan hati ia berbicara kepada semua orang untuk selalu berbuat dengan setulus hati dan penuh kasih sayang. Dalam sejarah gereja Katolik Pastor Valentinus di eksekusi pada tanggal 14 Februari 278. Sore hari sebelum di hukum mati ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil dengan dibubuhi tulisan “ dari Valentinus. 

Pastor Valentinus meninggalkan sepucuk surat perpisahan kepada anak perempuan dari sipir penjara, yang menjadi temannya selama dihukum. 
Dalam cerita dihubungkan hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantic adalah pada pertengahan yakni abad 14 di inggris dan Prancis, di mana dipercayai bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini di tulis pada karya sastrawan Inggris pertengahan ternama Geoffrey Chaucer pada abad ke 14. Ia menulis di cerita Parlement of Foules ( Percakapan Burung-Burung)  

Pada saman ini bagi para pencinta sudah lasim untuk bertukaran catatan pada hari ini dengan memanggil pasangan mereka “Valentine”. Sebuah kartu Valentine yang berasal dari abad ke 14 konon merupakan bagian koleksi pernaskahan British Library di London.
Dari kisah hidup Santu Valentin dapat kita mengambil hikmah dalam hidup untuk hidup saling mengasihi satu sama lain dengan penuh kasih sayang.
https://penerang1.blogspot.com/2020/01/kasih-allah-melampaui-hukum-manusia.html

 Dalam bacaan Injil hari ini orang membawa kepada Yesus, seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Yesus menengadah ke langit dan berkata “efata” artinya terbukalah, maka seketika  terbukalah telinganya orang itu dan terlepaslah lidahnya.  Ia memuliakan Tuhan dalam ucapan syukur dan memuliakan Allah. Yesus melarang agar peristiwa itu jangan di ceritakan namun semakin dilarang kabar gembira itu semakin menyebar luas di tengah umat.
Begitu pun Pastor Valentinus dengan caranya sendiri menyebarkan kasih sayang hanya dengan sebuah kertas bergambar hati untuk menghibur umatnya di dalam penjara. Layanilah sesamamu dengan penuh kasih saying. Selamat merayakan hari Kasih Sayang, Tuhan memberkati

 JK Lejab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar