Dalam
khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-muridnya, “ Lagipula dalam doamu
itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal
Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan
dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti
mereka, arena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta
kepada-Nya. Karena itu berdoalah
demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
bumi seperti di sorga. Berikanlah kami
pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami,
seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya
Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]
Karena
jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni
kamu juga.
Tetapi
jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
(Mat 6: 7-15 )
Dalam
hidup keseharian kebiasaan ibu-ibu di rumah selalu menanam dan merawat
bunga-bunga di halaman rumah. Bunga akan bertuhbuh dengan baik jika dirawat
dengan penuh perhatian dan diajak bercakap-cakap. Tentu saja tanaman tidak akan
menjawab dengan bahasa manusia, tetapi
sebagai makluk hidup tanaman itu punya perasaan bahwa ia diperhatikan. Dari
kegiatan ini tentu akan menggembirakan orang yang merawat dengan bertumbuh
secara baik.
TuhanYesus mengajar para murid-Nya bagaimana cara berdoa yang baik dan benar. Yesus
menekankan agar para murid mulai dengan menyadari, bahwa Bapa yang menciptakan
mereka senantiasa mencintai. Cinta itu perlu disyukuri dengan pujian.
Selanjutnya, permohonan akan penyelenggara hidup juga merupakan tanda syukur
karena Bapa berkenan melanjutkan cinta. Ia tidak sekedar memberikan kehidupan
tetapi menjamin agar kehidupan itu berjalan denagn baik dan menjadi sumber
kebahagiaan bagi manusia.
Berdoa
kepada Tuhan dan mengungkapkan ketergantungan kita kepadaNya tidak akan menjadi
kelemahan. Doa merupakan ungkapan syukur kita kepada yang memberikan hidup ini.
Dan dengan doa membawa kita kedalam ungkapan perasaan, suka cita, permohonan,
keputus asaan betapapun keberdosaan kita. Cinta Bapa tak pernah putus betapapun
berdosanya kita kepadaNya. Memohon dengan sepenuh hati adalah hal yang baik dan
tidak negative. Sebaliknya permohonan yang disertai dengan perjuangan adalah
keterbukaan hati yang senantiasa memberi peranan kepada Bapa. Berdoalah terus
menerus karena apa yang tidak kami minta
bapaMu mengetahui semuanya sehingga dengan doa Bapa Kami setiap hari dapat menjadi
kebutuhan rohani dalam hidup. Doa kita sering dilakukan yakni permohonan.
Permohanoana yang tidak terkabul kita
sering putus asa namun sebenarnya kita
melihat sebagai wujud cinta kita kepada Bapa. Bagaimana pengalaman konkrit jika
doa kita dikabulkan Bapa, tentu rasa syukur yang akan kita peroleh namun
semuanya kembali kita bersyukur karena semuanya itu adalah pemberian Bapa
sendiri sesuai dengan apa yang di kehendaki bukan kehendak kita.
JK
Lejab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar