Minggu, 09 Februari 2020

KAMU AKAN KUJADIKAN SEBAGAI PENJALA MANUSIA


Mrk 1:14-20

Sesudah Yohanes Pembabtis di tangkap, datanglah Yesus ke Galilea, memberitakan Injil Alllah. Yesus memberitakan, “Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat.  Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.”
Ketika Yesus sedang berjalan menyusuri Danau  Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas,  saudara Simon.  Mereka sedang menebarkan jala ke danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, “Mari, ikutlah Aku, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia.” Mereka segera meninggalkan jalanya, dan mengikut Yesus.

Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobeus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, dalam perahu bersama orang-orang upahannya. Lalu mereka mengikut Yesus.

Sebuah kegiatan perlomaan bola volley di sebuah paroki telah selesai dilaksanakan. Kegiatan ini tentu melibatkan banyak orang. Kami bersukacita karena kegiatan telah dilaksanakan dengan sukses, sekalipun mengenang kembalai semua proses persiapan yang menguras banyak waktu dan energy. Semua pihak telah terlibat dalam acara tersebut dengan berbagai peristiwa yang dialami masing-masing. Senang, sedih bercampur dalam satu peristiwa perhelatan ini. Prinsipnya bahwa sebuah usaha atau kegiatan, takan berhasil tanpa usaha. Tak ada berhasil yang jatuh dari langit tanpa usaha atau mengandalkan kehebatan sendiri, namun komitmen dan keterlibatan banyak pihak untuk mencapai keberhasilan itu. 
Dalam bacaan Injil kali ini bagaimana Yesus yang selama ini berkarya seorang diri dari ketersembunyianNya  di Nasaret. Ia akan menghimpun orang-orang untuk menjadi pelayan dan penerus karya-Nya di dunia ini. Untuk itu Yesus menghimpun sejumlah orang menjadi rekan dalam berkarya. Orang-orang yang menjadi pilahan Yesus tentunya orang sederhana yang pada saat ditemukan sedang menjala ikan. Dari kaca mata Yesus orang polos seperti ini akan tampil apa adanya untuk mewartakan karya Injil di seluruh dunia. 

https://penerang1.blogspot.com/2020/02/menjadi-tanah-yang-baik-sekaligus.html
Ajakan Yesus pada orang-orang sederhanaMari, ikutlah Aku, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia.” Pekerjaan sebagai seorang penjala ikan tentu sangat berat namun Yesus tahu dengan jala banyak ikan akan terjaring demikian halnya disuati saat nanti dengan karya Roh Kudus lewat orang-orang sederhana ini bayak yang terjaring untuk menjadi bagian dari karya agung Yesus di dunia ini.
Yesus mengatakan “waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil. Yesus menyadari inilah waktunya untuk memilih orang agar disaatnya nanti akan menjadi penerus. Orang pilihan Yesus yakni Simon dan Andreas. Merekalah orang yang sederhana, tidak berpendidikan namun dari pengamatan Yesus sangat cocok untuk menjadi sahabat dalam karya-Nya. Dua bersaudara ini keseharian berprofesi sebagai penjala ikan bersama orang tua mereka. Mereka adalah nelayan-nelayan sederhana yang hidup dan berasal dari seputar danau Galilea.



Yesus mengatakan, Mari, ikutlah Aku, kalian akan Kujadikan penjala manuasia. Tak ketinggalan pula Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes Saudaranya dipanggil oleh Yesus ketika mereka sedang membersihkan jala mereka. Mereka juga segera meninggalkan jalan dan mengikut Yesus. Dengan kesederhanaan dan kepolosan tanpa berpikir panjang segera meninggalkan jalan dan mengikut Yesus.
Dalam injil dikatakan “ Kerajaan Allah sudah dekat.” Tentu Yesus sudah harus menyiapkan dan mereka-mereka inilah menjadi generasi penerus kerajaan Allah.  Mereka inilah suatu hari nanti menjadi wakil Yesus untuk meneruskan karya Injil Kerajaan Allah. Tugas yang sama telah diwariskan hingga saat ini.

https://penerang1.blogspot.com
Dewasa ini semua orang memiliki panggilan sendiri sesusai dengan rencana Tuhan atas dirinya. Tanggapan kita terhadap panggilan Tuhan itu menentukan siapa kita didalam misi Gereja demi kerajaan Allah. Kita dapat menjadi pelaku pewartaan kerajaan Allah dengan pewartaan Injil di sekitar kita. Kita dengan rela dan tulus hati serta  penuh sukacita memerima penyelenggaraan Ilahi dengan mewujudkan dengan sepenuh hati. Sebaliknya kitapun dapat menjadi penentang Kerajaan Allah, ketika kita menolak kehendak Tuhan dan menerima tawaran dunia. Oleh  karena itu bijaksanalah dalam bersikap dan siap-siap menanggung buah dari sikap tersebut.

Jk Lejab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar