Memberi adalah satu sikap dan
perbuatan yang baik, bagus dan terpuji. Dengan memberi , seseorang berani
memperlihatkan jati dirinya sebagai manusia yang tidak egoitis, lupa diri
sendiri dan beralih kepada orang lain. Dalam memberi, orang lain adalah focus
utama bukan diri sendiri. Dengan demikian sikap ini tidak diharapkan Tuhan pada umatnya. Ini
menandakan bahwa memberi mengandung harapan untuk mendapatkan balasan atas
tindakan memberi. Bagaimana ajaran Yesus mengenai hukum pembalasan.? Apakah Do ut des ( latin ) masih sesuai
dengan ajaran kristiani. Hukum Perjanjian Lama mengajarkan tentang pembalasan,
salah satunya adalah mata ganti mata, gigi ganti gigi.
Yesus mengajarkan kepada muridnya
agar tidak melakukan hukum pembalasan terhadap mereka yang melakukan kejahatan
sekalipun. Para Murid diharapkan agar dapat bersikap dan bertindak jangan
seperti orang jahat. Mereka harus tampi sebagai orang baik yang memancarkan
cayaha bagi sesame yang diliputi kegelapan dosa dan mengundang mereka untuk
kembali sebagai anak-anak terang. Yesus bahkan lebih tegas lagi mengajarkan
para murid untuk tidak hanya mencintai orang dalam kelompok suku, atau agama,
tetapi juga mencintai musuh-musuh. Inilah hokum Kasih Yesus yang bersifat
inklusif dan universal, terbuka pada semua orang tanpa batas-batas yang
diciptakan oleh manusia.
Hukum kasih adalah hokum baru
yang menjadi ukuran dalam praktek hidup pemuridan kita, kasih tanpa pamri dan
tidak pernah mengharapkan balasan. Kasih yang
dapat merobohkan batasan-batasan kelompok suku dan agama. Hanya dengan sikap kasih inilah kita dapat
mencapai kesempurnaan. Kesempurnaan sebagai pengikut-pengikut Kristus adalah
kesempurnaan Allah sendiri. Hukum kasih tidak mengenal balas dendam dalam hidup
keseharian kita ditengah-tengah umat. Jangan membiarkan hokum balas dendam
merasuki hidup kita karena pada akhirnya menerima kebinasaan yang Tuhan sendiri
tidak mengharpakan kebinasaan bagi umat-Nya.
TUHAN berfirman kepada Musa:
"Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada mereka:
Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, kudus. Janganlah engkau membenci
saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang
sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia.
Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang
sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah
Tuhan. ( Im 19 :1-2,17-18 )
Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, dan janganlah
lupakan segala kebaikan-Nya! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang
menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur,
yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat, (Mzm 103 :1-4)
:Jika ada orang yang membinasakan
bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan
bait Allah itu ialah kamu. Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri.
Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini,
biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia berhikmat. Karena hikmat dunia ini adalah
kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis: "Ia yang menangkap orang
berhikmat dalam kecerdikannya." Dan di tempat lain: "Tuhan mengetahui
rancangan-rancangan orang berhikmat; sesungguhnya semuanya sia-sia belaka."
Karena itu janganlah ada orang yang memegahkan dirinya atas manusia, sebab
segala sesuatu adalah milikmu: baik Paulus, Apolos, maupun Kefas, baik dunia,
hidup, maupun mati, baik waktu sekarang, maupun waktu yang akan datang.
Semuanya kamu punya. Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik
Allah.( I Kor 3:16-23 )
Kamu telah mendengar firman: Mata
ganti mata dan gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu
melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar
pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukan
engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan
sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu
dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah
sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
Tetapi Aku berkata kepadamu:
Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi
anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat
dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang
tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu?
Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja,
apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal
Allah pun berbuat demikian? Karena itu
haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah
sempurna." ( Mat 5 :38-48 )
JK Lejab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar