Senin, 07 September 2020

Kelahiran Santa Perawan Maria

 Mat 1:1-16.18-23

Kelahiran itu suatu peristiwa yang istimewa. Keistimewaannya itu dapat ditelusuri dalam setiap acara yang dibuat. Ada sukacita yang besar yang dialami sebagai tanda bahwa orang menerima kelahiran sebagai suatu berkat yang patut disyukuri. Bukan hanya hidup melainkan juga anugerah-anugerah istimewa yang diberikan Tuhan kepada setiap orang yang dilahirkan.  Masing-masing orang memiliki keistimewaannya.

 

Pada hari ini Gereja sejagat merayakan pesta syukur atas hari kelahiran Santa Perawan Maria. Ia adalah anugerah istimewa yang Tuhan berikan kepada manusia. Oleh kesediaan atas keterpilihannya, Maria telah mengambil bagian dalam rencana besar Allah untuk menyelamatkan umat manusia. Ia membuka pintu keselamatan dengan mengandung dan melahirkan Yesus, Putera Allah, Sang Penyelamat.

 

Seperti yang diajarkan oleh Gereja bahwa setelah kejatuhan manusia ke dalam dosa manusia tidak berdaya untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Allah dalam keputusan karena kasih-Nya, mengambil inisiatif untuk menyelamatkan manusia. Namun Allah tidak bekerja sendirian. Allah melibatkan manusia di dalam rencana kasih-Nya itu supaya manusia pun ikut serta bertanggung jawab atas hidup dan keselamatannya.

 

Maka Allah menyiapkan seorang yang dikehendaki-Nya dari awal pembentukannya hingga pada waktunya ia dipanggil menjadi seorang ibu yang mengandung dan melahirkan Putra-Nya untuk menebus dunia. Maria yang dipilih itu dikadung tanpa noda dosa dan menjadi suci sejak awal. Dalam keadaan suci, Maria mengandung dari Roh Kudus dan melahirkan Yesus seperti yang ditulis: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita.

 

Dalam rasa syukur kepada Allah, Gereja pun menyatakan kasih dan penghormatan yang istimewa kepada Maria karena jasanya itu. Maria tidak memikirkan dirinya saja. Ia peduli dengan kehidupan dan keselamatan manusia, maka atas kehendak bebasnya ia memilih memberikan dirinya dan tunduk pada kehendak Allah, agar karya keselamatan Allah itu dapat bekerja dalam dunia dan mendatangkan kebaikan bagi semua orang dan semua alam ciptaan-Nya.

 

Dalam konteks ini, maka ketika pada hari ini Gereja merayakan pesta kelahiran Maria, Gereja sesungguhnya mengakui imannya akan Allah yang telah  berkarya membuka pintu keselamatan melalui Maria. Serentak juga Gereja menyatakan kasih dan penghormatan istimewa kepada Maria yang telah bekerja sama dengan Allah untuk mendatang kebaikan bagi manusia dan alam ciptaan Tuhan.

 

Tidak ada sumber otentik yang memberikan keterangan tentang hari kelahiran Santa Perawan Maria yang kita rayakan hari ini. Gereja secara otoritatif menetapkan tanggal 8 September sebagai hari kelahiran Maria. Yang penting di sini adalah bukan soal ketepatan waktu kelahirannya, melainkan soal pengakuan iman bahwa Maria telah dipilih dan ditetapkan Allah menjadi ibu yang mengandung dan melahirkan Putra Allah.  Kita juga mengakui bahwa Maria mendapatkan kedudukan terhormat dalam kehidupan kita sebagai iman umat beriman.

 

Dalam iman akan Allah dan hormat kepada Maria, Gereja mengajak kita sekalian agar dalam rasa penuh syukur setiap kita merefleksikan hari kelahiran kita sebagai suatu yang istimewa. Tuhan memiliki rencana atas hidup kita, bukan saja untuk diri kita sendiri tetapi juga bagi orang lain. Ada tugas dan tanggung jawab yang diberikan Tuhan kepada masing-masing kita untuk kepentingan bersama. Tugas dan tanggung jawab itu mesti dipukul dengan rela dan penuh tanggung jawab.

Maka dari itu, baiklah kita memaknai hidup kita sebagai panggilan untuk memberikan diri bagi kebaikan bersama, seperti Maria telah memberikan dirinya bagi hidup dan keselamatan umat manusia. Janganlah kita memikirkan diri kita sendiri. Tuhan telah menempatkan orang lain di sekitar kita sama seperti kita bagi orang lain agar saling membantu dan menolong untuk mendatangkan kebaikan bersama. Berilah diri kita satu akan yang lain. *** Apol Wuwur***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar