Rabu, 07 Oktober 2020

KEKUATAN DOA

Luk 11:1-4      

Setiap orang pasti memiliki pengalaman tersendiri tentang kekuatan dahsyat dalam mendaraskan doa Rosario. Banyak orang kristen yang  sering memberikan kesaksian imannya tentang kekuatan doa Rosario yang menghantarnya pada keyakinan kuat akan penyelenggaraan Ilahi melalui Perawan Maria. Pengalaman iman ini semakin meneguhkan hidup orang kristen dengan keyakinan bahwa doa Rosario memiliki peran penting dalam perkembangan Gereja untuk membantu kita membangun relasi komunikasi dengan Tuhan. 

 

Hari ini Gereja Katolik merayakan Peringatan Santa Perawan Maria, Ratu Rosario. Peristiwa besar yang melatarbelakangi penetapan tanggal 7 Oktober sebagai tanggal Peringatan Santa Perawan Maria, Ratu Rosario adalah peristiwa kemenangan pasukan Kristen dalam pertempuran melawan pasukan Islam Turki. Menghadapi pertempuran ini Paus Pius V menyerukan agar seluruh umat berdoa Rosario untuk memohon perlindungan Santa Perawan Maria atas Gereja dengan tujuan untuk mengungkapkan rasa terima kasih kita kepada Bunda Maria atas kemenangan pasukan Kristen melawan pasukan Turki di Lepanto pada tanggal 7 Oktober 1571.

 

Pasukan Kristen dibawah pimpinan Don Johanes dari Austria berhasil memukul mundur pasukan Turki Sebagai tanda syukur Paus Pius V menetapkan tanggal 7 Oktober sebagai hari pesta Santa Perawan Maria, Ratu Rosario. Kemudian Paus Klemens IX mengukuhkan pesta ini bagi seluruh Gereja di dunia. Dan Paus Leo XIII lebih meningkatkan nilai perayaan ini dengan menetapkan seluruh bulan Oktober sebagai Bulan Rosario untuk menghormati Santa Perawan Maria. Kita percaya bahwa doa rosario yang kita panjatkan dalam persatuan dengan Bunda Maria mempunyai kekuatan dahsyat untuk mengubah hidup kita dan Allah akan selalu menganugerahkan rahmat-Nya memenuhi hidup kita. Setiap kali kita mendaraskan doa rosario itu, kita mengucapkan dua ‘doa ajaib’, yang diwariskan Tuhan sendiri bagi kita, yakni ‘Bapa Kami’ dan ‘Salam Maria’

 

St. Dominikus pada akhir abad keduabelas dan awal abad ketigabelas mendorong semua orang untuk berdoa Rosario. St. Dominikus teramat sedih hatinya oleh karena menyebarnya suatu aliran bidaah yang sangat mengerikan yang disebut Albigensia. Bersama dengan Ordo Pengkhotbah yang baru dibentuknya, ia menyeruhkan perlawanan untuk membinasakan bidaah yang amat berbahaya bagi iman umat. Ia mohon bantuan Santa Perawan Maria, dan dikisahkan bahwa Bunda Maria memintanya untuk menyebarluaskan devosi kepada Rosario Suci. St. Dominikus mentaati keinginan Bunda Maria dan berhasil dengan gemilang menghancurkan penyebaran bidaah tersebut.

 

Rosario adalah suatu devosi yang amat sederhana yang dapat dilakukan oleh semua orang. Doa rosario dapat diucapkan di mana saja dan kapan saja karena tidak memiliki formulasi yang rumit. Sementara kita mendoakan Bapa Kami, sepuluh Salam Maria serta Kemuliaan, kita merenungkan peristiwa-peristiwa besar yang terjadi dalam hidup Yesus dan Maria. Dengan cara demikian, kita semakin dekat serta akrab kepada Yesus dan kepada Bunda-Nya yang kudus. Kita berusaha untuk meneladani semangat hidup mereka yang kudus.

 

Bunda Maria amat senang jika kita berdoa Rosario sesering mungkin dengan teratur. Bunda Maria biasa mendoakannya bersama St. Bernadete ketika ia menampakkan diri kepadanya di Lourdes. Ketiga anak dari Fatima mengetahui rahasia kekuatan Rosario dari Bunda Maria. Bunda Maria mengajarkan kepada mereka bahwa berdoa Rosario mendatangkan rahmat serta menyelamatkan para pendosa dari api neraka. Dengan merenungkan secara khusuk peristiwa-peristiwa Rosario, kita dapat meneladani hati Bunda Maria yang setia mendengarkan Sabda Tuhan serta menyimpannya dalam hati.

 

Dengan doa Rosario, kita bisa semakin dekat dengan Allah lewat Bunda Maria dan di saat yang sama kita juga semakin terdorong untuk meneladan Maria. Maria adalah sosok perempuan yang taat dan patuh pada kehendak Allah, ia melakukan segala sesuatu dengan tulus hati, ia juga kuat dan tangguh menghadapi situasi yang tidak ringan. Perjalanan hidup Maria saat ia menerima Kabar Gembira dari Malaikat Gabriel sampai ia memegang jenasah Yesus dibawah salib menjadi cermin hidup kita. Dengan berdoa Rosario kita ingin menjadi pribadi seperti Maria. Dalam doa Rosario, salah satu doa yang didaraskan adalah doa ‘Bapa Kami’. Injil hari ini mengisahkan ,doa ini merupakan yang diajarkan oleh Yesus sendiri kepada murid-murid-Nya. Doa yang sama juga Yesus ajarkan kepada kita yang hidup di zaman ini. Mari kita mengamalkan nilai-nilai yang ada dalam doa Bapa Kami, yaitu memuliakan Tuhan, syukur, dan mengampuni.

 

Dua tokoh agung yang berjasah besar mengajarkan kepada kita doa-doa sederhana dan pendek tetapi memiliki makna mendalam yakni Yesus dan Bunda Maria. Yesus menjadikan doa sebagai kekuatan dalam melaksanakan karya keselamatan di dunia. Ia selalu mengambil waktu luang dan menyingkir dari keramaian untuk membangun komunikasi dengan Bapa-Nya, baik sebelum maupun sesudah berkarya. Teladan hidup doa Yesus itulah yang kemudian  menginspirasi para murid sehingga mereka meminta-Nya mengajarkan doa sederhana sebagai sara komunikasi dengan Allah. Menurut Yesus “Doa Bapa Kami” adalah doa yang sangat sederhana tapi syarat makna karena doa pendek ini merangkum seluruh ajaran iman Kristiani. Sedangkan Bunda Maria memiliki kedudukan istimewa di dalam Gereja Katolik karena melaluinya Yesus Puteranya hadir sebagai peletak dasar Gereja. Bunda Maria menjadi wanita terberkati karena kesederhanaan, kesetiaan dan kepasrahannya yang total pada kehendak Allah.  Kekuatan doa Rosario telah terbukti keampuhannya dalam perkembangan Gereja sebelumnya. Ia selalu mendampingi kita dalam peziarahan hidup dan menjadi perantara abadi kepada Puteranya, karena itu Maria menjadi tokoh inspirator yang menginspirasi kita untuk menjadikan doa sebagai kekuatan dan senjata kita.

 

Semoga kita senantiasa hidup dalam doa dan menghidupi doa dalam keluarga kita masing-masing. Kita tidak perlu mencari-cari formulasi doa yang sulit dan panjang-panjang, tetapi biarlah doa Bapa kami dan doa Salam Maria menjadi doa harian kita. Tuhan tidak menuntut formulasi doa yang panjang dan indah, yang Ia butuhkan adalah komunikasi intens dan kerendahan hati untuk mengakui kebesaran nama-Nya. Kita juga berkewajiban mendoakan Gereja agar mengalami perkembangan pesat di zaman modern ini dan membawa lebih banyak orang untuk diselamatkan. Iman kepada Allah adalah jaminan kekal bagi kita murid-murid Yesus. ***Bernad Wadan***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar